Mamuju, 10 September 2024 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat menerima kunjungan dari perwakilan berbagai instansi terkait pada di kantor BPBD Sulbar. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan koordinasi mengenai dukungan psikososial bagi anak penyandang disabilitas di kawasan kebencanaan.
Delegasi yang berkunjung terdiri dari:
1. Rachmi, Kasi Perlindungan Khusus Anak dari DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana)
2. Yurlin Tamba, perwakilan dari Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA)
3. Muh. Reza, Pekerja Sosial (Peksos) dari Dinas Sosial
Arnidah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulawesi Barat, menyambut dan menerima kunjungan tersebut. Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak membahas strategi dan langkah-langkah konkret untuk memberikan dukungan psikososial yang efektif bagi anak-anak penyandang disabilitas yang berada di kawasan rawan bencana.
"Koordinasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak penyandang disabilitas di daerah rawan bencana mendapatkan perhatian dan dukungan yang mereka butuhkan," ujar Arnidah.
Ditempat terpisah kepala pelaksana BPBD Sulawesi Barat Muhammad Yasir Fattah Pertemuan ini merupakan langkah awal dalam upaya kolaboratif untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap kebutuhan khusus anak-anak penyandang disabilitas dalam situasi bencana. BPBD Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak demi mewujudkan perlindungan yang optimal bagi seluruh masyarakat, termasuk kelompok rentan, dalam menghadapi potensi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Sulbar juga menekankan pentingnya pelibatan aktif komunitas dan keluarga dalam upaya memberikan dukungan psikososial bagi anak-anak penyandang disabilitas di kawasan rawan bencana.
"Kami akan menindaklanjuti hasil koordinasi ini dengan langkah-langkah konkret, termasuk penyusunan protokol khusus dan pelatihan bagi petugas lapangan. Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada satu anak pun yang tertinggal dalam upaya penanggulangan bencana di Sulawesi Barat," tutup Yasir Fattah.